20 Orang Terkaya di Indonesia Menurut Fobes

Indonesia adalah negara kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. Maka tak heran jika di negara yang kita cintai ini terdapat sejumlah miliarder dengan aset kekayaan yang besar. Berdasarkan data yang terdapat dalam situs Forbes, jumlah individu Nusantara yang tergolong miliarder dunia ada sebanyak 20 orang dari 1.810 miliarder di seluruh dunia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di urutan ke-20 sebagai negara dengan populasi orang kaya terbanyak di dunia, dimana rangking 1,2, dan 3 adalah negara Amerika Serikat, Cina, dan Jerman. Jika diakumulasikan total kekayaan keduapuluh milioner Indonesia tersebut adalah sebesar 49,8 miliar dolar atau sekitar 647,4 triliun rupiah.
Sebagai catatan, orang yang bisa disebut miliarder dunia adalah mereka yang memiliki kekayaan pribadi minimal senilai 1 miliar dolar, atau sekitar 13 triliun rupiah (kurs Rp 13.000). Nah, siapa sajakah deretan 20 orang Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes? Inilah 20 orang terkaya di Indonesia tahun 2017.
20 Orang Terkaya di Indonesia Menurut Fobes

daftar orang kaya di indonesia

1. Robert Budi Hartono

orang terkaya di indonesiaDengan jumlah kekayaan sekitar 11,2 miliar dolar atau 145,6 triliun rupiah, Rudi Hartono merupakan orang terkaya di indonesiaDengan jumlah kekayaan sekitar 11,2 miliar dolar atau 145,6 triliun rupiah, Rudi Hartono merupakan orang paling kaya di Indonesia, dan berada di peringkat 134 dalam daftar Forbes. Robert Budi Hartono lahir pada tanggal 28 April 1941 di kota Semarang. Ayahnya bernama Oei Wie Gwan pemilik usaha kecil Djarum Gramophon yang saat ini menjadi sebuah perusahaan rokok terbesar di dunia. Bersama saudaranya, Robert Budi Hartono terus mengembangkan bisnis warisan ayahnya, termasuk berinvestasi di sektor bisnis keuangan dan perbankan, khususnya di Bank BCA.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-141 dunia dengan jumlah aset 9,7 miliar dolar.

2. Michael Hartono

pengusaha suksesDengan jumlah aset kekayaan sekitar 11,1 miliar dolar atau 143,3 triliun rupiah, Michael Hartono yang merupakan kakak Budi Hartono adalah orang terkaya ke dua di Indonesia. Dalam daftar Forbes, ia berada di posisi 135. Michael Hartono lahir di Kudus, 2 Oktober 1939. Ia menempuh pendidikan formal di Universitas Diponegoro selama empat tahun dan kemudian karirnya berlanjut di dunia bisnis, sebagai Direktur PT Djarum. Selain merambah di sektor keuangan, kiprah Michael Hartono bersaudara dalam sektor agribisnis terlihat dengan mempunyai bisnis kelapa sawit dan kilang pengolahan.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-145 dunia dengan jumlah aset 9,5 miliar dolar.

3. Sri Prakash Lohia

keturunan india kayaJumlah kekayaan Sri Prakash Lohia menurut Majalah Forbes saat ini ditaksir 5,9 miliar dolar atau sekitar 76,7 triliun rupiah. Dari namanya, anda mungkin bisa menebak bahwa miliarder ini adalah keturunan India. Sri Prakash Lohia lahir di Kalkuta-India pada 11 Juli 1952. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Lohia pindah ke Indonesia bersama ayahnya, Mohan Lal Lohia, dan merintis Indorama Synthetics, sebuah perusahaan yang memproduksi benang pintal. Pada tahun 2017, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 5,9 miliar, atau di peringkat ke-284 secara global.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-311 dunia dengan jumlah aset 5,4 miliar dolar.

4. Chairul Tanjung

pengusaha media indonesiaDengan kekayaan sebesar US$ 4,8 miliar atau sekitar 62,4 triliun rupiah, pria lulusan Universitas Indonesia ini didaulat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia atau rangking #397 dalam daftar internasional. Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul Tanjung adalah mahasiswa kedokteran yang memperoleh banyak prestasi, diantaranya sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Saat kuliah ia mulai belajar tentang bisnis. Kini melalui perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-371 dunia dengan jumlah aset 4,9 miliar dolar.

5. Tahir

miliarder indonesiaNama lengkapnya adalah Dato’ Sri Tahir, lahir pada 25 Maret 1952 di kota Surabaya.    Dia dibesarkan oleh sepasang ayah dan ibu yang menghidupi keluarga dengan membuat becak. Tahun 1971, dia menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya. Sosok Tahir tumbuh berkembang menjadi seorang pengusaha, investor, sekaligus pendiri Mayapada Group yang sukses. Mayapada Group adalah sebuah holding company yang memiliki beberapa unit bidang usaha di Indonesia. Beberapa dari bidang yang digeluti adalah perbankan, TV berbayar dan media cetak, properti dan rumah sakit. Dengan aset kekayaan senilai 3,0 miliar dolar atau sekitar 39,1 triliun rupiah, kini ia menjadi salah seorang konglomerat di Indonesia. Dalam daftar Forbes Internasional, kekayaan Tahir berada di posisi ke 769.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-744 dunia dengan jumlah aset 2,9 miliar dolar.

6. Murdaya Poo

pengusaha keturunan cinaMurdaya Widyawimarta Poo yang saat ini berusia 76 tahun merupakan miliarder yang memiliki aset harta sebesar 2,4 miliar dolar atau setara 31,2 triliun rupiah. Ayah dari empat anak ini adalah sosok lelaki dibalik perusahaan kontraktor terkenal yaitu Central Cipta Murdaya Group. Selain bisnis, beliau juga sukses dalam karir politik. Dunia politik yang Murdaya Poo jajaki adalah sebagai anggota legislatif periode 2004 hingga 2009 dari partai PDIP. Usaha pertamanya bergerak dalam bidang kelistrikan yaitu perusahaan Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya suami dari Siti Hartati Murdaya ini melakukan kesepakatan kerja bersama perusahaan alat olahraga besar di dunia yaitu Nike. Saat ini, kekayaan sebesar 2,4 miliar dolar AS tersebut menempatkan ia di urutan 1.002 dalam daftar Forbes
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1.039 dunia dengan jumlah aset 2,1 miliar dolar.

7. Prajogo Pangestu

prajogoSetelah absen 20 tahun, Prajogo Pangestu kembali ke jajaran miliarder. Kekayaannya meningkat lebih dari lima kali lipat dalam 12 bulan sampai pertengahan Februari 2017 karena nilai taruhannya di perusahaan petrokimia Barito Pacific dan anak perusahaannya yang terdaftar, Chandra Asri Petrochemical, keduanya mengalami lompatan keuntungan signifikan. Pada bulan November 2016 Chandra Asri mengumumkan rencana untuk bekerjasama dengan penyedia lisensi teknologi polyethylene Houston Univation Technologies untuk mengembangkan pabrik baru di Banten, sebelah barat Jakarta. Pria kelahiran tahun 1944 ini adalah seorang pengusaha Indonesia. Seorang taipan di industri perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Manurut data yang tercantum dalam Forbes, kekayaan Prayogo Pangestu saat ini diperkirakan mencapai 2,3 miliar dolar atau 29,9 triliun rupiah di urutan 1.039.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1050 dunia dengan jumlah aset 2,1 miliar dolar.

8. Theodore Rachmat

pengusaha batu baraTheodore Permadi Rachmat adalah sosok pengusaha sukses yang lahir pada 15 Desember 1943 dengan nama kecil Oei Giok Eng di Majalengka. Selepas lulus dari Institut Teknologi Bandung, ia merintis karir sebagai sales Astra kemudian dipercaya mengelola United Tractors (anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang alat berat). Selepas itu, ia memutuskan mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama Triputra Group yang bergerak di sejumlah bidang bisnis, seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik. Dia sekarang memiliki sejumlah saham di perusahaan batu bara Adaro Energy. Sementara itu, anaknya, Christian Aryono adalah wakil presiden direktur Adaro Energy. Dia juga memiliki investasi di industri kelapa sawit dan karet. Anak keduanya, Arif Patrick mengelola perusahaan perkebunan keluarga, Triputra Agro. Kekayaan Theodore Rachmat berada di posisi ke-7 di Indonesia atau ke-1222 secara global dengan total aset senilai US$ 2,0 miliar atau sekitar 26,0 triliun rupiah.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1200 dunia dengan jumlah aset 1,9 miliar dolar.

9. Mochtar Riady

pebisnis kayaDi deretan ke-9 orang terkaya di Indonesia adalah Mochtar Riady yang lahir pada 12 Mei 1929 di Malang. Pengusaha ini merupakan pendiri sekaligus komisari dari Lippo Group. Ayah Mochtar Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi, sedangkan ibunya bernama Sibelau. Kedua orangtuanya merantau dari Fujian dan tiba di Malang pada tahun 1918. Sejak kecil ia bercita-cita untuk menjadi seorang bankir. Di era tahun 1950an, kesempatan itu datang, dimana ia diberi kesempatan untuk mengurus sebuah bank yang sedang bermasalah. Satu tahun perjalanan, bank tersebut menjadi maju. Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Di tahun 2017 ini, Mochtar Riady memiliki aset kekayaan senilai 1,8 miliar dolar AS atau sekitar 23,4 triliun rupiah dan berada dalam rangking ke-1307 dunia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1238 dunia dengan jumlah aset 1,8 miliar dolar.

10. Peter Sondakh

pengusaha taksiMenurut Forbes, Peter Sondakh memiliki kekayaan senilai 1,7 miliar dolar atau sekitar 22,1 triliun rupiah, sehingga menempatkan ia dalam peringkat ke-1381 dalam daftar miliarder dunia. Peter Sondakh lahir pada 23 Juli 1953. Ayahnya memulai bisnisnya sejak 1954, memproduksi minyak kelapa serta mengekspor kayu. Saat usianya baru 20 tahun, ia harus mengambil alih bisnis ayahnya karena meninggal dunia. Dia harus membiayai ibu serta empat orang. Ia kemudian mendirikan PT. Rajawali Corporation. Melalui perusahaan tersebut, Peter Sondakh memulai bisnis properti sebagai perluasan usaha yang ditekuni ayahnya. Melalui Rajawali Corporation, ia membangun kemitraan mengembangakan Hyatt Hotel dan Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Peter Sondakh juga memiliki saham di perusahaan taksi Ekspres Transindo Utama, yang kini harus menghadapi persaingan dari keberadaan taksi online seperti Uber.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1331 dunia dengan jumlah aset 1,7 miliar dolar.

11. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

pengusaha tvEddy Kusnadi Sariaatmadja adalah pengusaha media dan teknologi yang lahir pada 11 Desember 1963. Suami dri Sofi Wijaya ini menyelesaikan pendidikan dengan gelar sarjana di jurusan Civil Engineering, University of New South Wales, Australia pada tahun 1978. Karir dan bisnisnya dimulai dari pendirian perusahaan bernama PT Elang Mahkota Teknologi yang dikenal Emtek. Group Emtek berhasil meraih kejayaan sebagai perusahaan raksasa di Indonesia, dan merupakan pemilik saham yang besar dari stasiun TV swasta, seperti SCTV, Indosiar, dan O Channel. Pada bulan Juni 2016, melalui anak perusahaannya, PT Kreatif Media Karya, ia membeli lisensi Balckberry Messenger sebesar 208 juta dolar. Saat ini, kekayaan Eddy ditaksir sebesar 1,6 miliar dolar atau sekitar 20,8 triliun rupiah, menempatkan ia di urutan ke-1450 dalam daftar Forbes.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1302 dunia dengan jumlah aset 1,7 miliar dolar.

12. Djoko Susanto

pengusaha seniorDi posisi ke-12 (sebelumnya ke-15) adalah Djoko Susanto, seorang pengusaha ritel yang lahir pada tahun 1950 dengan nama kecil Kwok Kwie Fo di Jakarta. Ia adalah pemilik grup Alfamart, bisnis ritel dengan mini-mart konsep. Pada usia 17 ia mulai mengelola warung sederhana orang tuanya di dalam pasar tradisional di Jakarta. Kesuksesannya menarik perhatian taipan rokok kretek Putera Sampoerna. Bersama-sama mereka membangun bisnis ritel dan supermarket. Ia melanjutkan kemitraan dengan Putera Sampoerna hingga 2005, bisnis rokoknya, 70% dari bagiannya untuk kemudian dijual Sampoerna Altria termasuk bagiannya pada bisnis ritel yang dijalankan oleh Djoko. Altria tidak menginginkan pada bisnis ritel dan kemudian menjual saham mereka ke Northstar, tapi Djoko kemudian membeli saham dari Northstar, membuatnya memiliki bagian terbesar dari 65%. Bisnis semakin berkembang dan saat ini, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menjalankan lebih dari 5.500 toko, di bawah berbagai merek, meliputi Alfamart, Alfa Midi, Alfa Express, dan Lawson. Satu-satunya saingan berat alfamart berasal dari jaringan minimarket Indomaret yang merupakan milik konglomerat Anthony Salim. Kekayaan Djoko Susanto saat ini sekitar 1,5 miliar dolar (19,5 triliun rupiah), sehingga menempatkan ia pada urutan ke-1514 dalam daftar Forbes.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1668 dunia dengan jumlah aset 1,3 miliar dolar.



13. Ciputra

pengusaha real estateIr. Ciputra lahir pada 24 Agustus 1931 di Sulawesi Tengah. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra. Perjalanan bisnis Ciputra dirintis sejak masih menjadi mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung. Bersama Ismail Sofyan dan Budi Brasali, teman kuliahnya, sekitar tahun 1957 Ciputra mendirikan PT Daya Cipta. Fokus di sektor pengembangan real estate, Ciputra berhasil membangun kerajaan bisnisnya. Ciputra berencana untuk menggabungkan perusahaan miliknya, Ciputra Surya dan Ciputra Property, menjadi Ciputra Development untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas sehingga akan membuat Ciputra Development menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan proyek-proyek di 33 kota. Aset kekayaan Arsitek ini diperkirakan 1,4 miliar dolar atau sekitar 18,2 triliun rupiah dan berada pada peringkat ke-1570 dalam daftar Forbes.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1620 dunia dengan jumlah aset 1,4 miliar dolar.

14. Martua Sitorus

pengusaha mudaMartua Sitorus yang juga dikenal dengan nama Thio Seeng Haap adalah seorang pengusaha sukses asal Indonesia. Lulusan HKBP Nomensen Medan ini lahir pada tahun 1960, dan merintis karirnya sebagai pedagang udang. Ia kemmudian merambah sektor perkebunan kelapa sawit bersama Kuok Khoon Hong melalui perusahaan yang diberi nama Wilmar Internasional. Perusahaan tersebut juga bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg untuk menjual makanan di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia yakni Whitehaven Coal Ltd. Perusahaan Wilmar berhasil menjadi salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia dan produsen minyak goreng terbesar di Asia. Aset kekayaan Martua Sitorus saat ini ditaksir US$ 1,4 miliar atau skitar 19,5 triliun rupiah, dan menempatkan ia pada posisi ke-1592 dalam Forbes internasional.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1481 dunia dengan jumlah aset 1,5 miliar dolar.

15. Soegiarto Adikoesoemo

jutawan indonesiaSoegiarto Adikoesoemo adalah seorang pengusaha di berbagai bidang, terutama sektor bahan kimia. Di usianya yang ke-78, Soegiarto tetap menjadi salah satu orang kaya di Indonesia, dan menurut Majalah Forbes kekayaan Soegiarto sebesar 1,3 miliar dolar atau sekitar 16,9 triliun rupiah. Dari 1.810 jumlah miliarder dunia, Soegiarto berada di urutan ke 1699. Karir bisnisnya dimulai dengan mendirikan  AKR Corporindo di tahun 1960, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kimia. Perusahaan ini didaftarkan dalam bursa saham Indonesia pada tahun 1994. AKR Corporindo sekarang terlibat dalam perdagangan minyak bumi dan distribusi, jasa logistik dan manufaktur kimia. Pada bulan November 2016, AKR Corporindo dan perusahaan minyak dan gas Inggris BP mengumumkan rencana untuk meluncurkan sebuah joint venture bahan bakar penerbangan.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1739 dunia dengan jumlah aset 1,3 miliar dolar.

16. Harjo Sutanto

pengusaha barang kebutuhan sehari-hariHarjo Sutanto adalah seorang pengusaha sukses yang merintis bisnisnya dari bawah. Ia bersama Ferdinand Katuari pada tahun 1949 mendirikan Fa Wings yang memproduksi sabun colek skala industri rumahan dan memasarkannya secara “door to door” di Jawa Timur. Saat ini Wings Group adalah salah satu merek Indonesia yang terkenal, menjual berbagai macam produk konsumen. Ayah dari empat anak ini menjadi salah satu konglomerat Indonesia dengan aset kekayaan sebesar 1,3 miliar dolar atau sekitar 16,9 triliun rupiah, berada di rangking 1713 dunia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1638 dunia dengan jumlah aset 1,4 miliar dolar.

17. Bachtiar Karim

pengusaha kelapa sawitBachtiar Karim adalah seorang pengusaha dari Indonesia. Ia beserta saudaranya dikenal sebagai pimpinan Musim Mas Group, yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Ia adalah anak sulung dari empat anak Anwar Karim dan bergabung dengan usaha ayahnya sejak 1981. Pria lulusan Teknik Mesin Universitas Nasional Singapura dipercaya oleh ayahnya untuk terjun ke dunia bisnis saat berusia 20 tahun. Bersama saudaranya, Burhan dan Bahari, ia mengembangkan bisnis Musim Mas Group. Pada 2015 Musim Mas menandatangani perjanjian dengan perusahaan kelapa sawit Malaysia Genting Plantations untuk membangun kilang minyak sawit di Sabah, di pulau Kalimantan. Kekayaan Bachtiar Karim saat ini diperkirakan 1,2 miliar dolar atau sekitar 15,6 triliun rupiah, berada di urutan ke 1839 dunia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1790 dunia dengan jumlah aset 1,2 miliar dolar.

18. Husain Djojonegoro

Peringkat ke-18 sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2017 ini adalah Husain Djojonegoro dengan aset kekayaan sekitar 1,2 miliar dolar atau sekitar 15,6 triliun rupiah. Kekayaan pria yang berusia 67 tahun ini berada di urutan ke-1867 dalam daftar Forbes. Husain Djojonegoro merupakan sosok pennting dalam pendirian perusahaan “Orang Tua Group”. Sebagai masyarakat Indonesia, anda tentu sudah familiar dengan brand-brand makanan seperti Wafer Tango, Teh Gelas, anggur herbal, dan juga pasta gigi. Lini bisnisnya adalah produk konsumen dan menjadi baguan dari konglomerasi besar ABC Group. Husain dan dua saudara menjalankan bisnis, dimulai oleh sang ayah di tahun 1948.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1681 dunia dengan jumlah aset 1,3 miliar dolar.

19. Alexander Tedja

alexander tedjaPengembang real estat Alexander Tedja, Pakuwon Jati, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, telah membangun pusat perbelanjaan di Indonesia saat masyarakat kelas menengah di Indonesia telah tumbuh berkembang. Perusahaan ini membangun kantor di Jakarta dan Surabaya, sebuah kondominium bertingkat tinggi di Surabaya dan bangunan di selatan dan barat Jakarta. Pada bulan Agustus 2016 pecinta seni menjadi tuan rumah Art Stage Jakarta, sebuah pameran yang dikembangkan perusahaannya di Jakarta. Awalnya Alexander Tedja memiliki latar belakang sebagai pengusaha di bidang perfilman dan perbioskopan, antara lain melalui perusahaannya PT ISAE FILM sejak tahun 1972, PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991 dan PT Menara Mitra Cinema Corp. sejak tahun 1977. Namun sejak 1982, ia mulai berekspansi ke bidang properti dan mal, melalui PT Pakuwon Jati Tbk. Saat ini jumlah kekayaannya menurut Forbes berada pada angka 1,1 miliar dolar atau sekitar 14,3 triliun rupiah dan menempatkan dia pada rangking ke-1920.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1881 dunia dengan jumlah aset 1,1 miliar dolar.

20. Hary Tanoesoedibjo

pengusaha politikusHari Tanoesoedibjo atau yang akrab disapa Hary Tanoe adalah pebisnis sekaligus politkus kelahiran Surabaya pada 26 September 1965. Dia adalah bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama sejak tahun 1989. Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi, kemudian membentuk perusahaan Global Mediacom. Dia adalah CEO MNC Group yang memiliki sejumlah tv swasta, yakni RCTI, MNCTV, dan Global TV. Hary Tanoe adalah mitra kerjasama Donald Trump dalam membangun resor dan hotel mewah bintang enam di pulau Bali.  Aset kekayaannya sebesar 1,0 miliar dolar atau sekitar 13,0 triliun rupiah, berada di rangking 1961 dunia.
#Catatan Forbes:
Bulan lalu peringkat kekayaannya berada di urutan ke-1945 dunia dengan jumlah aset 1,1 miliar dolar.

Yang Kini Keluar dari Daftar Forbes

Berdasarkan data terbaru bulan ini, jumlah miliarder Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes ada 21 orang, dimana di urutan ke 21 adalah Abdul Rasyid dengan aset 1 miliar dolar. Sementara jutawan yang bulan ini terdepak dari daftar Forbes karena aset kekayaanya menurun di bawah 1 miliar dolar adalah Sukanto Tonoto, dimana pada bulan lalu masuk dalam 20 besar. Inilah deskripsinya bulan lalu:

Sukanto Tanoto

pebisnis kaya Sukanto Tanoto yang lahir 25 December 1949 di Medan merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industry pengolahan kayu. Sukanto Tanono merupakan pengusaha otodidak dan tidak menyelesaikan pendidikan formal di bangku sekolah. Beliau belajar bahasa Inggris kata demi kata menggunakan kamus bahasa Tiongkok – Inggris dan akhirnya mampu mengikuti sekolah bisnis di Jakarta pada pertengahan tahun 1970. Beliau kemudian melanjutkan belajar di INSEAD di Fontainebleau, Perancis. Usaha Sukanto yang lain adalah bank. Ketika United City Bank mengalami kesulitan keuangan, pada 1986-1987, ia mengambil alih mayoritas sahamnya dan bangkit dengan nama baru: Unibank. Di Medan, ia pun merambah bidang properti, dengan membangun Uni Plaza, kemudian Thamrin Plaza. Tidak hanya dalam negeri, ia melebarkan sayap ke luar negeri, dengan ikut memiliki perkebunan kelapa sawit.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silahkan komentar