Gatot Nurmantyo memiliki karier cemerlang di dunia militer. Sikap disiplin dan kerja kerasnya mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun.
Pernyataanya sempat menjadi pembicaraan para elit DPR saat Gatot melontarkan ide bahwa tentara boleh kembali berpolitik. Hal ini bertolak belakang dengan undang-undang . "Ide ini bukan untuk sekarang, mungkin 10 tahun ke depan, ketika semua sudah siap," jelas Gatot Nurmantyo pada awal Oktober 2016.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Gatot.Ia menjadi tentara juga bukan cita-cita awalnya yang ingin menjadi arsitek. Tapi karena melihat kondisi keuangan keluarga, ia memilih menjadi tentara.
Nama pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini diambil oleh ayahnya dari inspirasi pahlawan kemerdekaan RI Jenderal Gatot Subroto yang namanya kini diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di Ibu kota Jakarta.
Keingingan ayahnya gayung bersambut. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengah, Gatot Nurmantyo meneruskan ke sekolah militer. Pada tahun 1982, ia lulus Akademi Militer dan langsung mengabdi untuk bangsa dan negara. Ia memulai kariernya di pasukan infantri baret hijau Kostrad. Banyak tugas berat ia embannya, mulai tugas penguasaan teritorial, pasukan, dan pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.
Kariernya terus menanjak. Gatot mulai bersinar saat ditarik dari Papua ke Jakarta. Ia menjadi Kasdivif 2/Kostrad, lalu ke Dirlat Kodiklat. Luas wawasannya akan pendidikan dan pelatihan, ia ditempatkan sebagai orang nomor satu di Akademi Militer sebagai Gubernur Akmil pada tahun 2010.
Setahun menjadi gubernur Akmil, dia angkat menjadi Pangdam Brawijaya. Ia menggantikan Mayor Jenderal TNI Suwarno. Tak sampai setahun, dia kembali ditugaskan sebagai Dankodiklat TNI AD. Kariernya terus naik, ia diangkat menjadi Pangkostrad pada tahun 2013. Ia naik jabatan menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Lagi-lagi, Gatot Nurmantyo naik jabatan. Ia diangkat menjadi KSAD pada tahun 2014. Pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30.
Di tengah masa tugasnya, presiden terpilih Joko Widodo yang sedang mengubah kabinetnya mencalonkan nama Gatot Nurmantyo sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-16 menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang akan pensiun dari dinas ketentaraannya saat itu.
Pada tanggal 8 Juli 2015, Presiden Jokowi melantik Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI. Pencapaian Jabatan tertinggi prajurit ini sebagai prestasi terbaik Gatot. "Saya akan senantiasa menjunjung tinggi sumpah prajurit," kata Gatot Nurmantyo dalam sumpah jabatannya saat pelantikan di Istana Negara.
KELUARGA
Istri : Enny Trimurti
Anak : 3 orang
PENDIDIKAN
AKMIL 1982
KARIER
Danton MO. 81 Kiban Yonif 315/Garuda
Dankipan B Yonif 320/Badak Putih
Dankipan C Yonif 310/Kidang Kancana
Kaurdal Denlatpur
ADC Pangdam III/Siliwangi
PS Kasi-2/Ops Korem 174/Anim Ti Waninggap
Danyonif 731/Kabaresi
Dandim 1707/Merauke
Dandim 1701/Jayapura
Sespri Wakasad
Danbrigif 1/PIK Jaya Sakti
Asops Kasdam Jaya
Danrindam Jaya
Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)
Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)
Dirlat Kodiklatad (2008-2009)
Gubernur Akmil (2009-2010)
Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
Dankodiklat TNI AD (2011-2013)
Pangkostrad (2013-2014)
KSAD (2014-2015)
Panglima TNI (2015)
silahkan komentar